Op-Amp
10.11 Computer Analysis Program (Fig 10.53 s.d Fig 10.57)
Operatinal Amplifier (Op-Amp)
merupakan salah satu komponen aktif yang sangat penting dalam dunia elektronika
analog. Komponen ini banyak digunakan dalam berbagai aplikasi seperti penguat
sinyal, filter, pembanding (comparator), integrator, dan rangkaian pengendali
otomatis. Dengan karakteristik penguatan tegangan yang sangat tinggi, impedansi
input yang besar, serta inpedansi output yang rendah, Op-Amp menjadi pilihan
utama dalam perancangan rangkaian analog presisi.
Seiring dengan perkembangan teknologi, analisis rangkaian Op-Amp tidak hanya dilakukan secara manual, tetapi juga menggunakan bantuan perangkat lunak komputer. Computer analysis atau analisis berbantuan komputer memungkinkan perancang untuk mensimulasikan perilaku rangkaian sebelum rangkaian tersebut dibuat secara fisik. Hal ini tidak hanya mempercepat proses perancangan, tetapi juga mengurangi kemungkinan kesalahan dan meningkatkan efisiensi kerja.
- Mempelajari
prinsip kerja op-amp dalam konfigurasi integrator.
- Menganalisis
hubungan antara sinyal masukan dan bentuk sinyal keluaran.
- Mengamati
perubahan bentuk sinyal output terhadap variasi input (misalnya sinyal
persegi atau sinus).
- Mengetahui
pengaruh nilai komponen (resistor dan kapasitor) terhadap hasil integrasi.
1. Op-Amp
2. Resistor
3. Baterai
4. Ground
5. Probe
6. Voltmeter DC
1. Op-Amp
Penguat operasional (Operational Amplifier)
atau yang biasa disebut dengan Op-Amp, merupakan penguat elektronika yang
banyak digunakan untuk membuat rangkaian detektor, komparator, penguataudio,
video, pembangkit sinyal, multivibrator, filter, ADC, DAC, rangkaian penggerak
dan berbagai macam rangkaian analoglainnya.
Op-amp pada umumnya tersedia dalam bentuk
rangkaian terpadu yang memiliki karakteristik mendekati karakteristik penguat
operasional ideal tanpa perlu memperhatikan apa yang terdapat di dalamnya. Ada
tiga karakteristik utama op-amp ideal, yaitu:
1.
Gain tak berhingga.
2.
Impedansi input tak berhingga.
3.
Impedansi output bernilai 0.
Namun, dalam praktiknya Op-Amp memiliki Gain
dan Impedansi input yang sangat besar namun bukan tak berhingga sehingga
Impedansi output akan sangat kecil hingga mendekati nilai 0.
Simbol
Op-Amp
Dapat dilihat bahwa Op-Amp secara umum
memiliki 4 pin, yaitu masukan inverting dengan tanda (-), masukan non-inverting
dengan tanda (+), masukan tegangan positif dan tegangan negatif dan pin
keluaran atau output.
Dalam Op-Amp, terdapat dua perbudaan bagi
tegangan yang diinputkan ke dalamnya. tegangan dapat dimasukan pada masukan
inverting dan juga dapat dimasukkan pada msukan non-inverting.
Pada masukan Inverting tegangan input akan menghasilkan output dengan beda fasa 180 derjat atau dapat dikatakan gelombang uotput akan terbalik dari gelombang input.
Rangkaian Amplifier
Rangkaian op-amp Amplifier adalah penguat
Input yang dimana amplifier bekerja pada karakteristik yang membentuk hubungan
linear artinya semakin besar Vi maka semakin besar juga VO dan sebaliknya.
Operasi amplifier menghindari output dalam kondisi saturasi karena akan membuat
cacat keluaran outputnya. Ciri – ciri rangkaian amplifier yaitu ada resistor
feedback negatif dari output ke input inverting op-ampnya.
·
Inverting
Amplifier
Sesuai
dengan namanya yaitu dengan input dimasukkan ke kaki inverting (pembalik) sehingga
output akan dibalik atau beda fasa sebesar 180 derajat. Dalam Analisa rangkaian
amplifier disyaratkan op-amp bekerja ideal sehingga tegangan differensial (selisih
tegangan di kaki non-inverting dan inverting) Ed = 0. Sehingga arus yang
melewati Ri sama dengan arus yang melewati Rf karena arus yang masuk ke kaki inverting
sangat kecil karena sifat op-amp dimana impendasi (Zi) inputnya sangat besar.
Rangkaian
inverting amplifier
Persamaan untuk mencari
Vouputnya :
Dimana :
Acl = -Rf/Ri
Vo = Acl x Vi
Vo = (-Rf/Ri) x Vi
· Inverting Adder Amplifier
Konsepnya
sama seperti Inverting amplifier, namun disini ada penambahan input yang masuk
ke kaki inverting op-amp. Yang dimana arus masuk sama dengan arus keluar I = I1+I2+I3
sehingga arus di Rf sama dengan jumlah arus di R1,R2, dan R3.
Dengan syarat op-amp
ideal Ed=0
Rangkaian
Op-Amp Inverting Adder Amplifier
Persamaan untuk mencari
Voutputnya :
Vo = -Rf [V1/R1 + V2/R2
+ V3/R3 + … + Vn/Rn] -> untuk input lebih dari 3 dan seterusnya.
Rangkaina Non Inverting Amplifier
·
Non
Inverting Amplifier
Rangkaian non inverting amplifier
(tidak membalik) input dimasukkan ke kaki non inverting sehingga tegangan output
yang dihasilkan sefasa dengan tegangan input.
Rangkaian
Non Inverting Amplifier
Dengan
syarat op-amp ideal Ed = 0 maka persamaan Vouput yang didapat :
Dimana
:
Acl
= Rf/Ri + 1
Vo =
Acl x Vi
Vo =
(Rf/Ri + 1) x Vi
·
Voltage
Follower Atau Buffer
Rangkaian
yang dimana Acl = 1
Rangkaian
Voltage Follower Atau Buffer
Dengan
syarat op-amp ideal dimana Ed = 0 maka Vo = Vi. Sehingga Acl = Vo/Vi = 1
Maka
untuk mencari Vouputnya :
Acl
= 1
Vo
= Acl x Vi
Vo = 1 x Vi
Vo = Vi
2. Resistor
Resistor merupakan salah satu komponen
elektronika pasif yang berfungsi untuk membatasi arus yang mengalir pada suatu
rangkaian dan berfungsi sebagai terminal antara dua komponen
elektronika.Tegangan pada suatu resistor sebanding dengan arus yang melewatinya
(V=IR).Cara menghitung nilai resistor dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Cara menghitung resistansi pada resistor:
Pita atau gelang ke-1 menunjukkan nilai atau
angka pada digit pertama, begitu pula pada gelang ke dua. Masing-masing warna
pada pita memiliki nilai yang berbeda
Pita ke-3 menunjukkan jumlah angka 0 di
belakang digit ke 2 atau dikalikan dengan 10^n, yang dimana n merupakan nilai
pada warna pita ke 3
Pita ke-4 menunjukkan nilai toleransi dari
resistor
Contoh :
Pita ke-1 : Coklat =
1
Pita ke-2 : Hitam = 0
Pita ke-3 : Hijau = 5 nol di belakang angka pita
ke-2, atau dikalikan 105
Pita ke-4 : Perak = Toleransi 10%
Maka nilai resistor tersebut adalah 10×105 = 1.000.000 Ohm atau 1 MOhm dengan toleransi 10%
6. Link Download[Kembali]
Download Proteus Fig 10.53 [Klik DISINI]
Download Proteus Fig 10.54 [Klik DISINI]
Download Proteus Fig 10.55 [Klik DISINI]
Download Proteus Fig 10.56 [Klik DISINI]
Download Proteus Fig 10.57 [Klik DISINI]
Komentar
Posting Komentar