Laprak Modul 4



1. Jurnal [Kembali]

Nama                          : Muhammad Faiz Nurahmantyo

No. BP                         : 2410951011

Tanggal Praktikum      : 27 Mei 2025

Asisten                        : Zulhadia

Farel Aveldo

1.     RC Seri

Beban

V terukur

I terukur

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 ohm

6.07 V

0.2 mA

1.324 V

375.91 Ohm

Xb = 100 ohm

1.325 V

Xc = 10 uF

5.38 V

 

2.     RLC Seri

Beban

V terukur

I terukur

V pada beban

Impedansi

Xa = 100 ohm

6.1 V

0.36 mA

0.005 V

333.5 Ohm

Xb = 1 mH

6.09 V

Xc = 10 uF

0.005 V

 

3.     RLC Paralel

 

Beban

 

V terukur

 

I terukur (total)

 

I1

 

I2

 

I3

 

V pada beban

 

Impedansi

Xa = 100

ohm

4.96 V

0.27 mA

0.27 mA

0.27  mA

0.27 mA

4.96 V

0.314 Ohm

Xb = 1

mH

4.96 V

0.23 mA

0.23 mA

0.23 mA

0.23 mA

4.96V

0.314 Ohm

Xc = 10

uF

4.96 V

0.21 mA

0.23 mA

0.21 mA

0.21 mA

4.96 V

0.314 Ohm

2. Prinsip Kerja [Kembali]

1.     RC Seri

a.      Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.2

b.     Atur nilai beban R dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai :

        Xa = 100 ohm

        Xb = 100 ohm

        Xc = 10 uF

c.      Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumpersesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit

d.     Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan

e.      Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal

f.      Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal

g.     Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal

h.     Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RC

 

2.     RLC Seri

a.      Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.4

b.     Atur nilai beban R, L dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai :

        Xa = 100 ohm

        Xb = L2 = 1 mH

        Xc = 10 uF

c.      Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumpersesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit

d.     Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan

e.      Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal

f.      Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal

g.     Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal

h.     Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RLC seri

 


3.     RLC Paralel

a.      Susunlah rangkaian seperti pada gambar 4.5

b.     Atur nilai beban R dan C sesuai dengan kondisi yang dimiliki, dimana pada kit modul, nilai :

        Xa = 100 ohm

        Xb = 100 ohm

        Xc = 100 ohm

c.      Rangkailah rangkaian menggunakan kabel jumper sesuai dengan bentuk rangkaian yang sudah ada pada module kit

d.     Hubungkan amperemeter dan voltmeter pada base station pada titik yang ditentukan

e.      Hidupkan catu daya, atur tegangan sesuai jurnal

f.      Ukur nilai arus dan tegangan yang terbaca pada titik yang ditentukan, catat pada jurnal

g.     Ukur nilai tegangan pada masing masing beban, catat pada jurnal

h.     Hitunglah nilai impedansi rangkaian menggunakan rumus impedansi rangkaian RLC paralel


3. Video Percobaan [Kembali]



4. Analisa[Kembali]

  1. Analisa pengaruh R,L, dan C terhadap sudut fasa!

Jawab :

·       Resistor (R)

Arus dan tegangan sefasa dengan berada di puncak waktu yang sama

Berarti tidak ada pergeseran fasa  = 0

·       Induktor (L)

Arus tertinggal dari tegangan sebesar 90°

Berarti pergeseran fasa  = +90°

·       Kapasitor (C)

Arus mendahului tegangan sebesar 90°

Berarti pergeseran fasa  = -90°

 

 

 > 0 (positif): rangkaian bersifat induktif (arus tertinggal).

 < 0 (negatif): rangkaian bersifat kapasitif (arus mendahului).

 = 0: rangkaian resonansi (XL = XC) arus sefasa dengan tegangan

 

 

Oleh karenanya dapat dibuat diagram fasa

  1. Analisa Impedansi pada Rangkaian RC seri !

Jawab :

Dengan komponen yang digunakan dan dihubung seri adalah Resistor (R) dan Kapasitor (C) maka impedansi

Impedansi :

 

Dengan :

·       R = hambatan (Ω)

·        , reaktansi kapasitif (Ω)

·      , omega (rad/s)

·     

 

Besar Impedansi :

Sudut Fasa :

Maka jika Xc diperbesar maka sudut fasa akan mendekati -90° yang berarti rangkaian bersifat kapasitif namun jika Xc diperkecil maka sudut fasa akan mendekati 0° yang berarti rangkaian bersifat resistif.

 

  1. Analisa Impedansi pada Rangkaian RLC seri !

Jawab :

Dalam rangkaian yang terdiri dari Resistor (R), Induktor (L), dan Kapasitor (C) yang disusun seri.

Impedansi :

Dengan :

·     

·      , reaktansi induktif (Ω)

·       , reaktansi kapasitif (Ω)

·      , omega (rad/s)

·   

 

Besar Impedansi :

Sudut Fasa :

Pada rangkaian ini jika :

·       XL > XC, maka rangkaian bersifat induktif

·       XL < XC, maka rangkaian bersifat kapasitif

·       XL = XC, maka rangkaian resonansi Z = R maka arus pada tiap komponen akan sama dan tegangan akan terbagi pada tiap komponen

 

  1. Analisa Impedansi pada Rangkaian RLC Paralel !

Jawab :

Dalam rangkaian paralel, impedansi total tidak dijumlahkan langsung, melainkan menggunakan konsep admittansi (kebalikan impedansi) :

Admittansi :

·        (admittansi resistor)

·        (admittansi induktor)

·       (admitansi kapasitor)

Impedansi :

Besar Impedansi :

Sudut Fasa :

 

Pada rangkaian ini jika :

·       XL > XC, maka rangkaian bersifat induktif

·       XL < XC, maka rangkaian bersifat kapasitif

·       XL = XC, maka rangkaian resonansi Z = R maka arus pada tiap komponen akan terbagi pada tiap cabang dan tegangan akan sama pada tiap cabang komponen

5. Download File[Kembali]

Download Laporan Akhir [KLIK DISINI]

Download Vid Percobaan [KLIK DISINI]


Komentar

Postingan populer dari blog ini