Laprak Modul 2


1. Jurnal [Kembali]

Nama                          : M.Faiz Nurahmantyo

No. BP                         : 2410951011

Tanggal Praktikum    : 25 Maret 2025

Asisten                        : Dicky Nurdiansyah

                                      Dzaki Asyrof


1.         Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

Tegangan DC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

 54 V

 - 

 -

Tegangan AC

Amplitudo Vpp

Perioda

Frekuensi

 54 V

 1000 ms

 1 kHz / 1000 Hz

 

2.                Membandingkan Frekuensi

 

Jenis Gelombang

 

Frekuensi oscilloscope

 

Frekuensi Generator Fungsi

Sinusoidal

1.001 kHz

1.000 Hz

Gigi gergaji

1.003 kHz

1.000 Hz

Pulsa (Kotak)

1.000 kHz

1.000 Hz


3.               Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

Perbandingan Frekuensi

Frekuensi Generator A

(fy)

Frekuensi Generator B

(fx)

Gambar Lissajous

1 : 1

1 kHz

1 kHz

 


1 : 2

1 kHz

2 kHz

 


2 : 1

2 kHz

1 kHz

 

1 : 3

1 kHz

3 kHz

 


3 : 1

3 kHz

1 kHz

 


2 : 3

2 kHz

3 kHz

 

3 : 2

3 kHz

2 kHz

 

 

4.               Pengukuran Daya Beban Lampu Seri

 

Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

1 Lampu

0.75 W

2.51 V

0.31 A

0.778 W

2 Lampu

1.5 W

5.08 V

0.31 A

1.577 W

3 Lampu

2.25 W

7.54 V

0.31 A

2.337 W

 

5.               Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel

 

Beban

 

Daya Terukur (Watt)

 

V total

 

I total

 

Daya Terhitung (Watt)

1 Lampu

0.75 W

2.508 V

0.31 A

0.777 W

2 Lampu

1.5 W

2.508 V

0.6 A

1.504 W

3 Lampu

2.25 W

2.508 V

0.9 A

2.257 W

 

2. Prinsip Kerja [Kembali]

Oscilloscope

1. Kalibrasi oscilloscope

a.      Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron

b.     Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah

c.      Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope

d.     Amati bentuk gelombang dan tinggi amplitudonya.

 

2. Mengukur dan Mengamati Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

Susun rangkaian seperti gambar berikut

·       Tegangan Searah

a.      Atur output power supply sebesar 4 Volt

b.     Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply

c.      Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang diukur oleh oscilloscope

·       Tegangan Bolak Balik

a.      Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan besar tegangan 4 Vp-p

b.     Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscope

 

3. Mengukur dan Mengamati Frequency

a.      Susun rangkaian seperti gambar berikut

b.     Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada posisi sinusoidal

c.      Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator

d.     Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan frekuensi yang ditunjukan oleh function generator

e.      Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan gelombang pulsa

 

4. Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

a.      Susun rangkaian seperti gambar berikut

b.     Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B

c.      Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B

d.     Atur frekuensisinyal pada kanal A,sehingga diperoleh gambarsepertisalah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya. Bacalah penunjukan frekuensi generator

e.      Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat hasilnya dalam bentuk gambar gelombang Lissajous

f.      Atur perbandingan X:Y pada 1:1, 1:2, 1:3, 2:1, 2:3, 3:1, 3:2

 

Pengukuran Daya

5. Mengukur Daya Satu Fasa

a.      Buat rangkaian seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt

b.     Ukur daya yang terbaca pada wattmeter

c.      Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel

d.     Catat penunjukan dari wattmeter

3. Video Percobaan [Kembali]



4. Analisa[Kembali]

ANALISA MODUL 2

1. Mengapa perlu dilakukan kalibrasi, sebelum osiloskop digunakan?

Jawab :

Diperlukan untuk menjaga fungsi oscilloscope dan agar hasil yang diberikan menjadi akurat dan tepat. Sehingga frekuensi yang diukur mendekati bahkan sama dengan frekuensi yang sebenarnya.

 

2. Jelaskan perbedaan tegangan AC dan DC pada osiloskop berdasarkan amplitudo, frekuensi dan perioda!

Jawab : 

·       Tegangan AC :

1.     Amplitudonya berfluktuasi dari positif ke negatif. diukur dari nol ke puncak volt biasa disebut Volt Peak to peak (Vpp).

2.     Frekuensi diukur dalam Hertz. Hz menunjukkan berapa banyak gelombang berulang dalam satu detik.

3.     Perioda adalah waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan satu siklus lengkap mulai dari puncak positif, ke negatif dan kembali ke nol dalam waktu.

·       Tegangan DC :

1.     Amplitudonya tetap, tidak ada perubahan sepanjang waktu.

2.     Tidak memiliki frekuensi, karena arusnya mengalir searah secara konstan.

3.     Tidak memiliki perioda karena arusnya tidak memiliki siklus.

 

3. Jelaskan macam-macam bentuk gelombang berdasarkan generator fungsi dan frekuensi!

Jawab : 

·       Gelombang Sinus : Gelombang Sinusoidal (bergerak keatas dan kebawah).

·       Gelombang Gigi Gergaji : Gelombang yang bentuknya sama dengan gigi gergaji. Dengan kenaikan tajam dan penurunan yang lebih lambat (atau sebaliknya).

·       Gelombang Pulsa / Kotak : Gelombang yang berbentuk persegi panjang yang dihasilkan oleh sebuah generator fungsi. Gelombang ini hasilnya lebih stabil dan mendekati hasil yang sebenarnya berdasarkan praktikum.

·       Gelombang segitiga : Gelombang yang naik secara linear dari tegangan minimum ke maksimum kemudian turun secara linear Ke minimum.


4. Bandingkan nilai daya yang terukur dan nilai daya yang terhitung Pada pengukuran daya beban lampu seri! 

Jawab : 

Daya Terukur          : 0.75 W ; 1.5 W ; 2.25 W

Daya Terhitung       : 0.778 W ; 1.577 W ; 2.337 W

 

Perbandingan antara daya terukur dan daya terhitung terlihat relatif kecil. Ini menunjukkan bahwa hasil pengukuran dan perhitungan cukup akurat. Penyebab dari perbedaannya dikarenakan kondisi komponen ataupun kabel yang sebenarnya tidak ideal dalam kehidupan nyata, menyebabkan adanya hambatan dari kabel ataupun energi yang berubah menjadi panas

 

5. Bandingkan nilai daya terukur dan nilai daya terhitung. Pada pengukuran daya beban lampu parallel?

Jawab : 

Daya Terukur          : 0.75 W ; 1.5 W ; 2.25 W

Daya Terhitung       : 0.777 W ; 1.504 W ; 2.257 W

       Perbandingan yang terlihat antara daya terukur dan daya terhitung terlihat relatif kecil dibandingkan perbandingannya pada lampu seri. Ini menunjukkan hasil pengukuran dan perhitungan cukup akurat. Penyebab dari perbedaanya dikarenkan kondisi komponen ataupun kabel yang sebenarnya tidak benar-benar ideal dalam kehidupan nyata, oleh karenanya adanya hambatan dari kabel ataupun energi yang beubah menjadi panas. Rangkaian lampu paralel menunjukan efisiensi daya yang digunakan stabil dikarenakan tegangan yang terdistribusi sama disetiap cabang paralelnya.


5. Download File[Kembali]

Laporan Akhir [KLIK DISINI]
Video Percobaan [KLIK DISINI]


Komentar

Postingan populer dari blog ini